Mengenal Oligohydramnios

Oligohydramnios (Kekurangan Cairan Ketuban)Oligohydramnios merupakan istilah yang masih jarang dikenali oleh orang awam. Padahal istilah ini merupakan istilah yang harus diketahui oleh para perempuan karena berkaitan dengan kehamilan. Bahkan, di dalam forum yang berisi diskusi ibu hamil pun masih jarang ditemui pembahasan mengenai oligohydramnios. Sebetulnya, apa sih yang dimaksud dengan oligohydramnios? Dan mengapa itu penting untuk keberlangsungan hidup ibu hamil?

Oligohydramnios adalah kondisi ketika jumlah cairan yang ada di dalam perut berada di bawah jumlah normal. Dengan kata lain, oligohydramnios adalah keadaan ketika kita kekurangan cairan ketuban selama kehamilan. Cairan ketuban yang ada di dalam perut kita ini berfungsi sebagai pelindung bayi. Selain melindungi, ketuban pun bermanfaat untuk memberi ruang kepada bayi yang ada di dalam kandungan agar bebas bergerak. Jadi kebayang dong betapa bahayanya jika kita kekurangan cairan ketuban? Tentunya akan langsung berdampak pada bayi kita. Jika jumlah air ketuban tidak mencukupi untuk melindungi janin, maka calon buah hati kita dikhawatirkan akan bergantung pada tali pusar dan menghambat suplai darah.

Tahukah Bunda bahwa sekitar 4–8% dari jumlah ibu hamil mengalami oligohydramnios? Ketika kita mengalami oligohydramnios, dikhawatirkan bahwa bayi kita akan lahir dengan gangguan ginjal. Banyak para ahli yang tengah melakukan penelitian terhadap oligohydramnios untuk mencari apa penyebabnya. Oligohydramnios sulit untuk dikenali tanda-tandanya secara fisik sehingga kita harus secara rutin berkonsultasi ke dokter. Dokterlah yang nantinya akan melakukan pemeriksaan bertahap untuk memberi tahu berapa banyak cairan yang ada di dalam perut kita. Apakah jumlah cairannya kurang atau berlebih. Sebab, jika air ketuban yang ada di dalam perut berlebih, bisa berbahaya juga untuk janin kita.

Nah, jika ketika konsultasi ke dokter kita menemukan bahwa kita menderita oligohydramnios, kita bisa langsung melakukan tindakan pemulihan. Cairan ketuban bisa digantikan dengan tranfusi cairan khusus yang bisa mengganti cairan ketuban yang hilang. Dan untuk mengindari kekurangan cairan ketuban, perbanyaklah istrirahat, minum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi, dan rutin mengkonsumsi makanan sehat. (Tr)

Leave a comment